Senin, 11 Agustus 2014

Selasa, 10 Juni 2014

BPDAS JENEBERANG WALANAE

Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Jeneberang Walanae merupakan Unit Pelaksana Teknis Departemen Kehutanan RI yang memiliki tugas melaksanakan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di 17 DAS yang secara administratif masuk dalam 16 kab./kota di Propinsi Sulsel.

Dalam melaksanakan kegiatan, BP DAS Jeneberang Walanae menggunakan DAS sebagai unit pengelolaan, jadi bisa lintas kab./kota. DAS merupakan wilayah daratan yang secara topografi dibatasi oleh punggung bukit/gunung yang menampung dan menyimpan air hujan kemudian mengalirkannya ke laut atau waduk melalui alur utamanya.

DAS Walanae adalah salah satu dari 17 DAS yang dikelola BP DAS Jeneberang Walanae. DAS Walanae termasuk dalam kategori DAS prioritas I (satu) dengan luas wilayah 478.932,72 Ha. Secara geografis terletak di posisi 3º 59' 03" - 5º 8' 45" LS dan 119° 47' 09" – 120° 47' 03" BT dan secara administratif masuk dalam wilayah Kabupaten Maros, Bone, Soppeng dan Wajo.

DAS Walanae terdiri dari 7 (tujuh) Sub DAS, yaitu; Batu Puteh, Malanroe, Mario, Minraleng, Sanrego, dan Walanae. Dari ketujuh Sub DAS tersebut Sebagian besar memiliki bentuk DAS memanjang, hanya Sub DAS Malanroe dan Walanae Hilir yang  memiliki bentuk radial.
Sedangkan untuk pola aliran didominasi pola denritik medium (sedang) dengan kerapatan aliran terendah 72 m/ha (walanae hilir) dan tertinggi 318,74 m/ha (walanae tengah). Dengan debit sungai rata-rata di hulu 243,50 m3/detik dan hilir 91,87 m3/detik.

Jenis tanah di DAS Walanae didominasi jenis Litosol, Kompleks Mediteran, Regosol, Aluvial dan Grumusol. Sedangkan jenis batuannya terdiri atas: Andesit, Aluvium, Marmer, Batu Gamping, Tufit Tefra berbutir dan hanya sedikit yang berjenis Batu Lumpur.  

Masyarakat di sekitar DAS Walanae memiliki adat yang kuat dalam upaya melestarikan alam. Diantaranya adalah kewajiban menanam pohon kelapa ketika ada bayi yang baru lahir, kewajiban menanam pohon buah-buahan di depan rumah masih-masing, mengadakan upacara setelah panen dan penanaman pohon pada saat aqiqah dan naik tojang (ayunan). 

  

Selasa, 13 Mei 2014

pohon terbesar di dunia

1. General Sherman Tree
Lokasi pohon ini ada di hutan Giant Forest di amrik sono. Dengan tinggi 275 feet (83.8 metres) dan volume 1487 m3. Umur pohon ini sekitar 2500-2700 tahun.











2. General Grant Tree

 Lokasi pohon ini ada di hutan Grant Grove di Kings Canyon National Park sono. Dengan tinggi 267.4 feet (81.5 metres) dan volume 1,320 m3. Umur pohon ini sekitar 2000 tahun.





















3. President Tree

 Lokasi pohon ini ada di hutan Giant Forest di amrik sono. Dengan tinggi 241.0 feet (73.5 metres) dan volume 1,278 m3. Umur pohon ini sekitar 2500-3000 tahun.

















4. Lincoln Tree

Lokasi pohon ini ada di hutan Giant Forest di amrik sono. Dengan tinggi 256.1 feet (80,0 metres) dan volume 1,259 m3. Umur pohon ini sekitar 2500-3000 tahun.













5. Stagg Tree


Lokasi pohon ini ada di hutan Alder Creek Grove. Dengan tinggi 243.0 feet (74.1 metres) dan volume 1,205 m3. Umur pohon ini sekitar 2500-3000 tahun

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
6. Franklin Tree
Lokasi pohon ini ada di hutan Giant Forest di amrik. Dengan tinggi 224.0 feet (68.3 metres) dan volume 1,169 m3. Umur pohon ini sekitar 2000 tahun.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Selasa, 29 April 2014

Alat - alat ukur dimensi pohon

ALAT UKUR DIMENSI POHON
Dimensi pohon merupakan beberapa parameter dari suatu individu pohon yang dapat diukur. Dimensi pohon tentu saja berbeda dengan dimensi tegakan dimana objek dalam pengukuran dimensi pohon adalah individu pohon itu sendiri sedangkan objek dalam pengukuran dimensi tegakan adalah kumpulan individu-individu pohon.
Menurut Husch et al. (2003), dimensi pohon terdiri dari umur, diameter, luas bidang dasar, tinggi, bentuk batang, dan kerapatan tajuk. Sedangkan menurut Van Laar & Acka (2007), suatu individu pohon memiliki beberapa parameter yang dapat diukur antara lain; umur, diameter, luas bidang dasar, tinggi total, tinggi kayu pertukangan, volume total, volume kayu pertukangan, bentuk batang, ketebalan batang, dan riap.
Akan tetapi secara umum terdapat dua parameter yang paling sering diukur, yaitu diameter dan tinggi pohon.

Alat Ukur Diameter Pohon
Diameter pohon yang biasa di ukur adalah diameter setinggi dada (dbh, diameter at breast hight) atau pada ketinggian 130 cm dari permukaan tanah. Di Amerika ketinggian yang digunakan adalah 1,37 meter di atas permukaan tanah, sedangkan di Jepang dan Korea 1,2 meter. Selain itu ada beberapa istilah seperti diameter pangkal, diameter pada posisi 0,1 tinggi pohon, dan diameter ujung.
Ada beberapa metode/ketentuan dalam pengukuran diameter pohon. Beberapa ketentuan tersebut diatur dalam PP No 33 tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan IHMB antara lain:
  1. Pengukuran diameter pohon biasa di tempat yang miring, pengukuran dilakukan pada permukaan yang lebih tinggi, 130 cm di atas permukaan tanah.
  2. Pengukuran diameter pohon miring pada tempat yang datar, pengukuran dilakukan 130 cm di atas permukaan tanah mengikuti arah condong pohon atau sejajar pohon.
  3. Pengukuran diameter pohon berakar nafas, pengukuran dilakukan 130 cm di atas akar nafas.
  4. Pengukuran diameter pohon yang berbanir, pengukuran dilakukan 20 cm di atas banir.
  5. Pengukuran diameter pohon yang bercabang pada ketinggian < 130 cm, maka pengukuran dilakukan di 2 batang tersebut.
  6. Pengukuran diameter pohon yang bercabang pada ketinggian ≥ 130 cm, maka pengukuran dilakukan 1 batang.
Ketentuan-ketentuan di atas (yang berlaku di Indonesia) sebagian besar mengadopsi ketentuan yang diterapkan di German dan beberapa negara Eropa, mengingat kiblat kehutanan Indonesia memang Eropa.
Alat ukur diameter pohon:

 1. Phi band

 Phiband merupakan alat ukur diameter pohon yang dapat juga digunakan sebagai alat ukur jarak/panjang karena selalin memiliki skala diameter dalam cm dan meter juga memiliki skala pengukur jarak/panjang dalam cm, meter, dan inchi. Biasanya dalam satu gulung phi band memiliki panjang 30 meter. Bagian-bagiannya antara lain:

A  : wadah pita
B  : penggulung
C  : skala
D  : pita
E  : pengait

Cara penggunaan:
  • Tentukan lokasi pengukuran diameter
  • Lilitkan/lingkarkan phiband pada batang pohon dan baca skalanya.


2. Caliper (apitan pohon)

Caliper atau apitan pohon memiliki bentuk dan cara kerja seperti jangka sorong. Bagian-bagian caliper antara lain:
A    : kaki tetap
B    : kaki bergerak
C    : skrup pengunci
D    : skala
Cara penggunaan:
  • Apitkan kaki tetap dan kaki bergerak pada batang pohon yang akan diukur, kemudian catat diameternya.
  • Pengukuran dilakukan dua kali, yaitu pada sisi lainnya yang tegak lurus dengan pengukuran pertama.
  • Hasil pengukuran diameter adalah rata-rata dari kedua pengukuran di atas.
Menurut Brack (1999), panjang minimal kaki caliper adalah 0,5 kali diameter pohon yang akan diukur agar menghasilkan pengukuran yang akurat. Caliper sendiri terdiri dari berbagai macam, dahulu terbuat dari kayu, kemudian seiring berkembangnya zaman telah muncul caliper berbagan dasar besi, stainless steel, dan alumunium.

3. Biltmore Stick

Biltmore stick digunakan untuk menaksir diameter suatu pohon dengan cepat. Karena tujuan utamanya untuk menaksir, maka sebaiknya alat ini bukan digunakan untuk mengukur diameter dalam rangka penaksiran potensi, namun lebih digunakan untuk mengukur kelas diameter.

Bagian-bagiannya:

A  : skala dalam cm
B  : jarak antara mata dan alat
C  : lubang pegangan
Cara pemakaian:
  • Himpitkan sisi angka 0 biltmore pada salah satu sisi pohon.
  • Kemudian pada jarak sebesar S, lihat batas sisi pohon disebelahnya dan himpitkan dengan skala diameter pada alat.
Kalibrasi 1 cm yang sebenarnya di alat = dbh x {(S/(S+d))^0,5}

4. Bitterlich Stick

Komponen:

A        : visir bidik
B        : celah bidik
C        : tongkat


Bitterlich stick sebenarnya merupakan alat untuk mengukur luas bidang dasar tegakan, akan tetapi dapat pula digunakan untuk menghitung diameter secara btidak langsung.
Caranya:
  • Tentukan BAF alat dengan rumus : 2500 x (a2/b2), dimana a adalah lebar celah (gambar B) dan b adalah panjang tongkat (gambar C)
  • Kemudian bidik batang pohon yang akan diukur hingga posisi batang tepat pas sebesar celah B.
  • Ukur jarak antara pohon dengan pengukur.
  • Diameter dapat dihitung dengan rumus:
BAF = 2500 x (diameter2/ jarak2)
Terdapat 3 istilah posisi batang pohon yang dibidik, yaitu:
IN : Jika batang pohon lebih kecil dari lebar celah
OUT : jika batang pohon lebih besar dari lebar celah
Border : Jika batang pohon sama besar dengan lebar celah.

5. Spiegel Relascope Bitterlich

Alat ini dapat digunakan untuk mengukur diameter, tinggi, serta luas bidang dasar.

Bagian-bagiannya:

A : celah untuk mengamati objek

B : visier bidik

C : pengatur cahaya

D : lubang cahaya

E : knop penggerak skala tinggi

F : skrup

a. Tipe Wide scale 

 Bagian-bagian wide scale

a, b, c, d, e, f, g, h, i : Mengukur tinggi dengan jarak datar 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20 meter.







b. Tipe Metric scale

Bagian-bagian metric scale
  1. Mengukur tinggi dengan jarak 20 m
  2. Mengukur diameter / LBDS dengan BAF 1
  3. Mengukur diameter dengan BAF 1
  4. Mengukur tinggi dengan jarak 25 m
  5. Mengukur tinggi dengan jarak 30 m
  6. Mengukur diameter / LBDS dengan BAF 2
  7. h. i. j. mengukur jarak datar 15 m, 20 m, 25 m, 30 m. 


 Metode pengukuran diameter:
  • Dapat menggunakan BAF 1 atau 2, khusus untuk wide scale, skala pita hitam putih yang paling kanan adalah BAF 1.
  • Dengan rumus BAF = 2500 x (diameter2/ jarak2), maka kita dapat mengatur jarak datar sesuai kondisi lapangan.
  • Jadi, misalkan pada BAF 1, jarak datar 20 meter, maka satu strip pita putih besar menunjukkan diameter sebesar 40 cm, dan satu strip pita hitam/putih kecil adalah 10 cm.
  • Maka, ambil jarak datar sebesar 20 m dari pohon yang akan diukur, kemudian bidik batang pohon, dan proyeksikan pada pita BAF 1. Hitung diameternya.



6. Telerelaskop

Hampir sama dengan SRB proses kerjanya, namun memiliki kemampuan 4x perbesaran.











7. Criterion Laser

Dapat mengukur diameter dan tinggi pada skala yang besar. Menggunakan laser dalam prinsip kerjanya










8. Pentaprism

Menggunakan prinsip perpindahan cahaya dalam prisma untuk mengukur diameter.











Sumber:

[Tim Dosen]. Modul Praktikum Inventarisasi Sumberdaya Hutan. Bogor: Fahutan, IPB.

Van Laar A, Akca A. 2009. Forest Mensuration. Dordhdretch: Springer.

Husch B, Beers T, Kershaw JA. 2003. Forest Mensuration. Ney Jersey: John Willey and Son.

Brack C. 1999. Forest Measurement and Modelling. http://fennerschool-associated.anu.edu.au/mensuration/overview.htm    [11 Juni 2012]

Selasa, 22 April 2014

Proyek besar bangsa Indonesia

Tahu kah kamu jika bangsa Indonesia para akademisi dan politikus juga memiliki rencana proyek besar Indonesia yang akan membuat anda bangga sekali lagi menjadi bangsa Indonesia, ditengah hingar bingar politis yang getol disiarkan media, proyek-proyek ini luput dari pantauan media, sehingga tidak begitu terdengar gaungnya. Kita beruntung karena telah mengetahui informasi ini. setidaknya walau usia kita telah uzur sekarang kita telah mendapat informasi membanggakan ini, tersenyum bahagia jika telah membacanya, dan berpesan kepada anak cucu kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia.

Indonesia merupakan anggota G-20 yang merupakan kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa. Indonesia juga merupakan salah satu negara besar di dunia dengan jumlah penduduk yang besar dan kekayaan alam melimpah. Walau didera krisis ekonomi, Indonesia mulai bangkit. Kini pembangunan di Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain.
Indonesia bahkan memiliki mega proyek kelas dunia. Beberapa mega proyek yang sudah jadi adalah jembatan Suramadu dan Indoor Theme Park terbesar di dunia, Trans studio. Beberapa proyek akan menyusul. Ada yang masih dalam perencanaan dan ada juga yang sudah dalam tahap penyelesaian.
Berikut adalah beberapa mega proyek tersebut

1. Center Point Of Indonesia
Makassar akan memiliki kawasan super megah sebagai pusat bisnis, wisata dan pendidikan yang dinamakan Center Point Of Indonesia. Center Point Of Indonesia dibangun di kawasan dengan luas total 600 hektar itu akan terdapat bangunan bangunan menjulang tinggi, pusat bisnis dan pemerintahan, kawasan hiburan, hotel hotel kelas dunia yang dilengkapi dengan lapangan golf dengan view ke laut lepas dan pemandangan menakjubkan ke pulau pulau di Teluk Makassar. Di kawasan ini juga akan dibangun Istana kepresidenan yang selama ini hanya berada di Jawa dan Bali.
Add caption
Istana ini nantinya berada di atas laut. Di kawasan CPI juga akan dibangun Masjid Termegah di Asia, sekelas Taj Mahal di India. Ada juga The Makassar Notradamus, yaitu taman 1000 patung Pahlawan Indonesia. Masih di lokasi yang sama, Makassar juga akan membangun Public Space atau area publik terluas di Dunia. Di lapangan nan luas ini, akan terdapat banyak kawasan hijau, tempat bermain, taman bunga, tempat beristrahat, dan tentunya pantai buatan. Di sekitar kawasan ini juga akan terdapat Waterfront dan Marinas.

Center Point Of Indonesia akan dilengkapi dengan dua jalan layang selebar masing masing 40 meter, waterway, monorail dan busway. Monorail di CPI akan menghubungkan kawasan megah ini ke Pusat Kota Makassar, hingga ke Bandara International Sultan Hasanuddin. Jika proyek ini benar benar terwujud maka Makassar akan melampaui Jakarta dalam hal mewujudkan angkutan Mass Rapit Transport idaman itu.
Center Point of Indonesia juga akan dilengkapi dengan sebuah menara yang menyerupai Oriental Pearl Tower di Shanghai. Menara setinggi 300 meter itu akan difasilitasi dengan dek anjungan berputar.
Menara itu akan dibangun tepat di tengah tengah proyek CPI. Selain itu, Center Point of Indonesia akan memanjakan pengunjung karena sudah terintegrasi dengan Trans Studio Indoor Theme Park, karena akan dilewati oleh jalur Monorail. Nantinya beberapa pantai dan pulau-pulau buatan di CPI juga akan dihubungkan dengan kereta gantung (Gondola) terpanjang di Asia. Jika proyek ini selesai, maka Makassar akan melesat menjadi kota metropolitan modern dan terbesar kedua di Indonesia, melampaui Surabaya. Obsesi itu jugalah yang membuat Makassar bertekat untuk menjadi kota dunia di tahun 2030.


2. Biak Space Port
 
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) akan mendirikan "space port" atau lokasi peluncuran roket pendorong satelit di Pulau Biak, Papua. Pulau Biak merupakan lokasi yang sangat strategis untuk penerbangan ke angkasa luar karena posisinya sangat dekat dengan garis katulistiwa. Pulau Biak berhadapan langsung dengan samudera luas sehingga proses peluncuran roket yang akan dilakukan diperkirakan tidak akan mengganggu negara lain.

 Jika roket pendorong satelit itu diluncurkan, serpihan atau benda-benda yang jatuh dari dari proses peluncuran itu akan jatuh ke laut, tidak mengenai negara lain, termasuk wilayah Indonesia. Selain itu, Pulau Biak juga terletak di di area ekuatorial (Posisinya hanya dua derajat dari garis katulistiwa) sehingga dorongan roket peluncur satelit lebih kuat dan mampu mengantar alat pemantauan di angkasa ke antariksa.


3. Jembatan Selat sunda 

Jembatan Selat Sunda adalah salah satu proyek besar pembuatan jembatan yang melintasi Selat Sunda sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Jembatan Selat Sunda ini akan menjadi jembatan terpanjang pertama di dunia yang dibangun dengan bentang tengah sampai 2.200 meter. Perkiraan biaya investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan JSS sekitar Rp 100 triliun. Pembangunan proyek JSS membutuhkan waktu minimal 10 tahun 

Kalau tahun 2012 sudah mulai dibangun rencananya jembatan sudah dibuka tahun 2022. Pada jembatan tersebut akan dibuat enam lajur kendaraan, masing-masing tiga lajur dalam satu ruasnya. Jembatan selebar 60 meter ini juga dilengkapi dua jalur pejalan kaki dan jalur darurat. Tak hanya itu, jembatan ini juga akan dilengkapi dua rel kereta. Jembatan rencananya akan berada pada 70 meter di atas permukaan laut, dan melewati tiga pulau-pulau kecil di selat itu, yaitu Pulau Prajurit, Ular, dan Sangiang. Ini merupakan jembatan dengan panjang 29 kilometer yang akan menjadi jembatan terpanjang di dunia.